Persahabatan Pria dan Wanita

Pernah nonton film Perahu Kertas? Atau denger soundtrack-nya aja deh. Trus film 5 CM? Dua film itu menceritakan tentang persahabatan antara pria dan wanita. Dimana si pria dan wanita awalnya tidak mau mengakui perasaannya atau tidak sadar pada perasaannya sendiri. Perasaan sayang kepada lawan jenis pada orang yang dianggap (katanya) sahabatnya sendiri. Kemudian ketika kedua-duanya menjalin hubungan dengan orang lain, disaat yang sama masing-masing menyadari perasaan tersebut.  Kurang lebih seperti itu.

"mencari-cari tambatan hati, kau sahabatku sendiri..." 
Ini sepenggal dari lirik Perahu Kertas. 

Sebelum ini aku juga pernah beradu pendapat dengan beberapa temanku tentang persahabatan pria dan wanita. Ada yang bilang, itu memang ada, tetapi kebanyakan berpendapat bahwa persahabatan pria dan wanita itu tidak ada. 

Pria dan wanita tidak akan bisa pure bersahabat, yang pure bersahabat adalah pria dengan pria, atau wanita dengan wanita. Hellooo... hari gini jamannya gemerlapan cahaya kaliii... sesama jenis aja bisa saling suka, apalagi pria dan wanita yang notabene sudah kenal satu sama lain. 

Nggak usah nyari orang lain deh, aku aja kayak gitu. Secara, kalau ada orang yang selalu ada buatmu, ngerti kamu luar dalam (red: sifat), perhatiannya nglebihin seorang ibu, bahkan dengan melihat gelagatmu saja dia sudah tahu apa yang sebelumnya kamu lakukan, masa iya kamu nggak akan ngerasa sesuatu sama dia? 

Buat aku, mulut hanya bisa berucap, tapi mata dan gerak tubuh bisa mengatakan segalanya. Sepandai-pandainya mulut berucap, mata dan tubuh tak akan pernah bisa berbohong. Semakin lama persahabatan antara pria dan wanita, semakin sesuatu pula hubungan itu. Kamu hanya punya dua mata untuk melihat dirimu sendiri tapi jangan lupakan orang-orang yang setiap hari selalu berada di sekitarmu. Penglihatan mereka akan lebih tajam dari apa yang kamu lihat dari dirimu sendiri, meskipun kamu berkata "tidak". 

Mungkin iya, salah satu dari mereka hanya menganggap sahabat, tapi salah satunya biasanya akan menganggap itu lebih dari sekedar sahabat. Entah disadari atau tidak disadari. Ada saatnya ketika si sahabat menemukan orang yang dia suka, maka salah satunya akan cemburu. Jealous donk kalau sahabatnya suka sama orang lain (LOL). Biasanya dikawal atau mengawal kesana kemari, eehhh mendadak sahabatnya dikawal atau mengawal orang lain :D. Sakitnya tuh di siniiii....

Pengalamanku, ketika seseorang mengatakan "tidak" dengan spontan dan terkesan meremehkan hal itu, maka itu adalah doa untuk dirinya sendiri. Berlaku juga untukku, banyak hal yang menjadi kenyataan ketika aku mengatakan "tidak". 

.: tulisan ini terinspirasi dari cerita Lina Marmut tentang pacarnya, ehh mantannya, segelintir kisah hidupku, dan apa yang kulihat di sekitarku :.
Read More..

Gundah

Kegundahan ini sudah bukan yang pertama kalinya, ini sudah berkali-kali kualami dalam empat tahun terakhir ini. Tentang rasa sedih yang bercampur aduk tak menentu. Rasa yang tak ingin kurasakan tetapi tiba-tiba hadir di waktu yang entah tepat atau tidak, tapi bagiku tak ada waktu yang tepat untuk bersedih, hanya saja rasa itu terkadang selalu hadir sesuka hati. Rasa suka dan sayang yang sulit sekali kurasakan dan tiba-tiba menjadi hampa, sepi, tak membekas sedikitpun rasa bahagia di hati. Menyukai orang yang (mungkin) tak menyukai kita itu memang tak menyenangkan sama sekali. Terlebih lagi jika orang itu dekat dengan wanita lain, apapun itu statusnya (selain keluarga). 

Dulu berbelanja bisa mengobati sedikit kegundahan dan kesepianku, tapi sekarang itu bahkan tak bergeming sedikitpun. Tak ada rasa lega seperti yang dulu kurasakan setiap melihat barang belanjaan berserakan di lantai kamar. Tak ada rasa bahagia, yang ada hanya kesepian yang makin menjadi. Aku tahu bahwa obatnya bukanlah belanja atau  menghabiskan uang, tapi aku selalu menafikkan diri bahwa aku bisa menjalaninya sendiri, aku sudah biasa. Dan itu hanya salah satu cara untuk mengatasinya. 

Kesepian adalah hal yang wajar buatku. Iya, bahkan kesepian menjadi wajar bagiku. Obat yang kuinginkan mungkin sama sekali tak pernah terbesit sedikitpun aku dipikirannya. Mungkin sekarang aku benar-benar menyukai orang ini, tapi aku hanya bisa menahan diri agar aku tak terjebak oleh permainanku sendiri. Agar aku bisa menjaga hatiku yang sebenarnya sangat rapuh jika kalian semua tahu. Di luar aku terlihat seperti seorang wanita yang kuat, tetapi sebenarnya aku juga sama seperti wanita lain yang bisa menangis ketika merasa sedih dan kesepian.

Kamu tak akan pernah tahu bahwa aku membutuhkanmu di sisiku, kamu tak akan pernah mengerti bagaimana aku bisa menyukaimu karna aku juga tak tahu bagaimana aku bisa menyukaimu, diantara semua yang mendekat hanya kamu yang kusuka, dan kamu tak akan pernah menyadarinya, karna setiap apa yang kukatakan padamu (mungkin) hanya kau anggap sebatas lelucon. Rinduku padamu juga hanya kau anggap sebatas rindu pada seorang teman. Aku tahu. Karna aku memang hanya seorang teman yang baru kau kenal.

Mungkin benar-benar sudah menjadi sugesti bagiku bahwa ketika aku menyukai seseorang, maka orang itu akan pergi, orang itu akan menjauh. Saat ini hal itu terjadi lagi. Mungkin karna salahku juga dia pergi. Sudah berapa bulan aku mengenalnya? Sembilan bulan aku mengenalnya, maka sembilan bulan pula aku akan bisa melupakannya dan bersikap biasa lagi dengannya. Bersikap bahwa kami benar-benar hanya berteman. Tidak lebih. Meski lebihnya ini hanya aku sendiri yang menganggapnya. Ya, aku sangat tahu seperti apa diriku dan hatiku. 

Hari ini aku bertemu dengannya. Aku hanya bisa diam dan menundukkan pandanganku. Aku tak ingin melihatnya, aku tak ingin berbicara, karna itu hanya akan membuatku semakin sakit karna menyukainya. Ya, sesuatu yang sudah menyakitkan aku tak mau melanjutkannya. Aku ingin berhenti, berhenti menyukainya. Aku akan berhenti menyukainya. Tentu aku bisa, ini bukan pertama kalinya aku mengalaminya. Seharusnya aku sudah terlatih dengan perasaan yang seperti ini, meski aku sangat tahu bahwa ini bukan sesuatu yang mudah.       

Aku hanya tahu, apapun yang terjadi padaku, aku tak boleh marah dan bersedih, karna itu adalah hal yang sudah tertakdirkan untukku. Aku tahu bersedih hanya akan membuang waktuku. Tapi, tak bolehkah aku bersedih? Tak bolehkah aku menangis? Ini hanya sesaat. Jadi, biarkan aku bersedih untuk sesaat dan meleburkan apa yang kurasa. Setelah itu akan kumulai dari awal lagi. Aku bisa. 
Read More..