Monday, December 01, 2014
|
By Rivki Novita Putri
Minggu dini hari, saat itu masih memasuki November. Udara pagi itu begitu dingin, entah, mungkin karna sebelumnya hujan sempat turun. Musim hujan ini membuat Jakarta cukup syahdu dan dingin. Kumatikan kipas angin yang tak pernah beristirahat dan kubalutkan selembar kain di atas tubuhku. Bukan selimut, hanya kain tipis yang kupunya saat itu. Setidaknya itu bisa menghangatkan badan dan kakiku yang kedinginan.
Mungkin ketika itu waktu menunjukkan pukul 03.24, tiba-tiba aku terbangun. Kudapati air mata mengalir di pipiku, mencoba mengingat kembali apa yang sudah kualami, di alam mimpiku. Seorang lelaki yang (pernah) kusuka, di dalam sebuah ruangan yang dipenuhi bangku dan meja, seperti ruang kelas. Aku memintanya untuk duduk di sampingku, dan kami mengobrol seperti biasa. Entah bagaimana ceritanya aku keluar kelas dan ketika aku kembali dia sudah tak duduk di samping bangkuku. Aku melihatnya duduk di bangkunya, bangkunya yang cukup berjarak dengan posisiku. Dan aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan.
Di kelas itu, sang ketua mengadakan game, entah game apa. Dimana game tersebut mengharuskan pemainnya untuk berpasangan. Lelaki itulah yang ditunjuk oleh sang ketua dan menunjukku sebagai pasangannya atas rekomendasi dari penghuni kelas. Aku terdiam, dan aku menolak. Saat itu banyak sobekan kertas terinjak oleh kakiku. Satu kertas yang masih bisa terbaca, I'll be there, begitu tulisannya. Aku tak tahu kertas apa itu, yang jelas semua tulisan di kertas-kertas itu akulah yang menulisnya. Dan sesuatu yang tak ku tahu sebabnya, aku merobeknya menjadi beberapa bagian dan membuangnya di tempat sampah. Aku melihat kertas yang masih utuh itu terinjak oleh kakiku, kemudian pandanganku beralih lagi pada lelaki itu. Dia juga menatapku dengan pandangan tak biasa. Wajahnya menyiratkan luka, dan aku tak berani menatapnya kembali. Aku terbangun dari tidurku dan mendapati aku sudah menitikan air mata. Hingga adzan subuh pun berkumandang.
Dalam diam, hanya doa yang bisa kuberikan padamu. Semoga kamu selalu sehat dan bahagia di sana. Mimpi itu mungkin karna aku rindu, iya, aku rindu.
Read More..
Friday, November 21, 2014
|
By Rivki Novita Putri
Tapi, apakah kau tahu,
rasanya mencintai namun
bertahan untuk tidak memiliki?
bertahan untuk tidak mengungkapkan?
Percayalah, ini lebih buruk dari sekedar...
Patah Hati.
Read More..
Tuesday, November 11, 2014
|
By Rivki Novita Putri
Haii November,
Sepuluh hari berjalan di bulan ini tak ada pekerjaan yang kupikirkan, ini sedikit menyenangkan dan yaaahh benar-benar membuatku agak nyaman untuk saat ini. Yap, per 1 November kemarin aku sudah resmi mengundurkan diri dari perusahaan tempatku bekerja, PT Vads Indonesia. Next aku akan melebarkan sayapku ke perantauan yang agak lebih jauh lagi, Jakarta, orang bilang ini adalah the biggest city di Indonesia. Kota metropolitan yang nyatanya benar-benar metropolitan.
Banyak teman yang meragukan aku hidup di kota besar itu, tapi kuabaikan. Mmm... aku terima perkataan dan nasehat mereka, tetapi aku lah yang akan menjalaninya. Kenapa meragukanku? Entahlah. Karna aku tidak pernah keluar dari Jogja? Karna Jakarta macet? Karna aku jarang bepergian jauh? Karna aku wanita? Semanja itu kah aku dihadapan kalian? Terimakasih, aku menghargainya, tapi sekali lagi, aku yang akan menjalaninya. Aku belum mencoba dan aku akan mencoba. Itu yang akan aku lakukan.
Seorang kawanku mengatakan ini padaku, "semakin kita dewasa, kita itu levep up, harus bisa menghadapi, yang nggak mau maju biasanya bukan meng-upgrade skill, tapi mengintimidasi yang lain", itu yang membuatku termotivasi untuk mengabaikan beberapa teman yang meragukanku. Terlebih lagi keluargaku mendukung sepenuhnya apapun pilihanku, asal itu baik dan bermanfaat. Siapa tau ketemu jodoh disana, duuhh balik lagi ke masalah itu, hahaha.
Ngomong-ngomong soal jodoh, sudah tahun keberapa ini? Tahun keberapa aku menulis di blog saat ulang tahunku dan aku masih sendiri? Rasanya sudah banyak tahun (LOL). Mmm,, setelah iseng-iseng ku-review blogku, ini sudah tahun keempat. Ya Tuhan, sudah empat tahun Tuhan *mewek*. Masa iya aku harus sebut satu-satu yang udah pernah deket sama aku dan sebelum aku miliki mereka udah pergi duluan *meweklagi*.
Baik, tahun ini aku nggak akan minta dipertemukan dengan laki-laki jodohku. Mungkin semua laki-laki yang Kau "pertemukan" padaku adalah jodohku, tinggal mana yang ingin kupilih. Kali ini aku akan mengubah pertanyaanku, "Tuhan, beri aku ide, dalam doaku siapa yang harus kusebut?"
Hai Vita, Happy Birthday, semoga di tahun ke-25-mu, Tuhan memberimu seorang laki-laki yang akan bertanggungjawab atasmu.
Read More..
Sunday, November 02, 2014
|
By Rivki Novita Putri
Tak terasa sudah 1 tahun 10 bulan aku berguru di tempat itu (masa sih, kayaknya kerasa banget) and finally sampai juga saatnya dimana aku harus say goodbye buat semua rekan-rekan di sana. Yap, pada akhirnya aku memutuskan untuk resign dari instansi yang sudah memberikan banyak sekali pengalaman kerja untukku, memberiku banyak pengetahuan dan ilmu tentang gadget, membuatku lebih menghargai apa yang disebut dengan waktu, the most one important, waktu. 1 November 2014, aku resmi mengundurkan diri dari PT Vads Indonesia.
Saat ini hanya terimakasih saja yang bisa kuucapkan untuk semuanya, untuk vendor CMS, Mas Fiki dan Mb Opit. Kemudian Pak Nico (manager PT Vads Indonesia, Yogyakarta) yang sudah memberiku kesempatan untuk berlaga di kantor itu. Aku masih ingat dulu interview user sama Pak Nico, aku pikir orangnya kaku dan galak, ternyata beliau sangat baik dan nyantai. Terimakasih Pak, untuk kesempatannya.
Untuk Para SPV, Mas LIna, Mas Rangga, Mas Joe, dan Mas Momon juga terimakasih sekali.
Untuk semua Team Leader di sana, terimakasih untuk segala bantuannya.
Mas Khoiri, papah ganteng yang jadi my first TL, dan akan selalu jadi papahku meski aku udah keluar dari sana.
Mas Robert, the second and my last TL, om cool yang selalu kurepotin sejak awal aku masuk ke tim-nya, meski tak se-ekspresif papah ganteng, tapi terimakasih untuk semuanya.
Untuk TL lain, Mas Ari "Pampam", Mas Tius, Mas Yoyo, Mas Diago, Mas David, Mas Bayu Istiaji, Mas Bayu K, Mas Azwar, Mas Indras, Mas Gading, Mas Hendrik, Mas Samsul, Mas Marshel, Mas Agus Krista, Mas Bondan, Mb Padma, Mb Ayu, Mb Yuli, Mb Wulan, Mb Nana, Mb Anis, Mb Flo, Mb Iin, dan lainnya yang tak bisa kusebutkan satu persatu, terimakasih dan maaf sekali jika ada salah kata yang pernah terucap.
Staf LD :: Jenk Wuri, Kak Badai, Mas Rudi, Mas Damar, dan yang lainnya.
Staf SHQM :: Mba Widya, Aji, Feri, Dwi, Mas Helmi dan lainnya.
Staf CDA :: Mas Eko, Mas Yoga, Rahma, Bebeb Hendro, dan lainnya.
Staf RTFM :: Mas Hapo, Mas Faruk, Mas Yanu, Mas Yogi, Kakak Hendro, Kakak Isdar, Mas Gusman, Mas Edi, Mb Zaki, Mb Jacko, Mb Esa, Mb Nana, Mb Wice, Mb Denis, dan mungkin ada yang belum disebut.
ER :: Mas Falaq, Mb Della, Mb Rina, Mb Picky, Cahyo, Kak Dika, Hector, Mas Aron, Mas Bayu, Mas Indra, Munim, dan yang lain.
CU :: Mas Ukin, Mb Intan, Bobo dan yang lain.
L3 :: Dahlia, Mb Yaya, Mb Dian, Mas Aris, Mas Agus, Audra, Mas Udi, Pepi, Maretha, Mas Yoda, Mas Radiek dan yang lain.
My First Team "Khoiri Team" :: Para alumni (Dini, Aji, Ari, Kicky, Mas Ika, Jenk Wuri, Jenk Wei), Cicil, Mb Umi, Mb Dyah, Unggul, dan new hires.
My Second and The Last Team "Robert Team" :: Mb Diana, Dahlia, Chabibah, Irma, Mas Ahmad, Erni, dan new hires.
Batch 7.25 - 7.26 :: Hai penghuni terakhir! Mb Diana, Almar, Lulu', Dewi, Cahyo, Feri, Dwi, selamat berjuang yaa!
Robiners :: Setahun di Robin dan bertemu kalian adalah sesuatu yang spektakuler, Mb Sari, Hana, Mb Rina, Cesar, Mb Judith, Mas Ilo, Riana, Pakdhe Dedy, Mb Rumi, Mb Yuyun, Mami Ike dan welcome new robinners :)
Batmaners :: Lina, Restu, Kak Dewa, Sadewo, Mas Adi, Rizky, Mb Reni, Mb Vero, dan lainnya.
Srikandhi and Batch 10.26-10.27 :: Mb Erna, Ocha, Evia, Mb Dwi, Mb Rini, Riana, Rahma, Dewi, Mb Tika, Ozan, Ibang, Izzan, Agus, Puspita, Isna, Hesti, Iskandar, Angger, Dian, Feri, Nia, dan lainnya yang maaf yang bisa kusebut semua.
Haii Vadster, goodluck untuk semua!
Satpam dan OB, terimakasih juga untuk semuanya.
Berat rasanya meninggalkan tempat ini (red. Jogja), tapi yaa itung-itung move on siapa tau dapat jodoh di perantauan selanjutnya. Ahahaha... Sebenarnya memang sesekali aku harus meninggalkan zona nyamanku. Iya, itu Jogja. Tujuh tahun di Jogja buatku masih kurang, rasanya ingin menghabiskan sisa hidupku di Jogja dan Wonosobo tetap jadi tempat tinggal utamaku. Jakarta akan jadi tempat ke-empatku untuk berteduh, setelah sebelumnya sempat tinggal di Kediri walau hanya tiga bulan. Jakarta, please be nice for me.
Akhirnya, inilah awal Novemberku. November, apa kejutanmu tahun ini?
Read More..
Wednesday, October 01, 2014
|
By Rivki Novita Putri
Sebenernya ini cuma ikut-ikutan aja sih, haha.. tapi okelah, itung-itung mengenang masa lalu dan koreksi diri sendiri.
1. Satu-satunya anak yg goldarnya O di keluarga yang sangat besar sekali.
2. Waktu SD cita-citanya jadi astronot dan selalu juara (meski juara 2 dan 3) di olahraga lari dan lompat tinggi. Sekarang? Jalan bentar aja capek dan mendadak lemes *efek kaki yang menua*.
3. Waktu SMP pernah nulis novel dan cerpen, suka gambar animasi kartun (sampe skg masih heran dan berpikir keras "dulu aku lebih kreatif dari sekarang, kemana semua itu hilang?").
4. Berhenti nulis pas SMA kelas 1 gara2 pernah nulis novel adventure, ada adegan si tokoh utama terluka karna diserang musuh, dan suatu hari di hari hujan dan rumah kosong ada seseorang telp ke nomerku dengan suara merintih kesakitan, seorang cewek yg mengaku bernama Saga (tokoh utama di novelku), langsung kututup telp dan seminggu kemudian PCku rusak dan file2ku hilang karna hardisknya juga ikutan rusak.
5. Suka basket sejak SMP, pas SMA barang wajib dibawa adalah bola basket. Tiap hari pulang sekolah selalu maen basket dulu sama temen-temen sampai kebentuk klub basket amatir namanya "StreetPlay", dan aku satu-satunya anggota cewek di dalamnya.
6. Cinta pertamaku pada orang yg bahkan sampai saat ini belum pernah kuliat wajahnya sejak SMA. Aku hanya mendengar suaranya saja dan sampai saat ini masih ingat betul bagaimana cara dia ngomong.
7. Waktu kuliah sering gonta ganti pacar, tapi sekarang udah terlanjur mati rasa, bahkan liat cowok cakep pun berasa biasa aja, hambar. Bahkan sakit hatipun terasa biasa saja. Untuk menghindari sakit hati, ada pikiran pengecut yang terukir jelas di hatiku, lebih baik meninggalkan daripada ditinggalkan.
8. Cinta pada pandangan pertama itu wajib, kalau pandangan pertama nggak ada gregetnya ya udah lewat.
9. Udah single 4th dan hampir putus asa cari pendamping, banyak cowok yg awalnya mendekat tiba-tiba pergi karna belum siap buat komitmen.
10. Entah kenapa mayoritas orang yg suka sama aku sudah punya pacar, dan itu alasan paling kuat buat bilang "tidak".
11. Tergila-gila sama jurnalistik sejak SMA, tapi tiba-tiba mati rasa juga pada jurnalistik hanya karna nggak mau mati sia-sia karna ungkap kebenaran (hmm,, apa coba, *mikir keras* >_< ).
12. Pernah berurusan sama psikopat yg ahli di dua dunia, dunia nyata dan gaib, bodohnya aku terperangkap dijebakan dua dunianya sampe tiap hari aku ngerasa parno, dan ternyata psikopat itu adalah teman dekatku, salah, mantan teman! Sejak berurusan sama psikopat jadi nggak bisa percaya sama orang lain, meskipun orang itu teman dekat. Selalu waspada dengan setiap pergerakan orang lain.
13. Punya grup namanya Troblemaker, isinya orang-orang aneh dan nggak jelas. Namanya juga Troublemaker, kebayang kan anggotanya seperti apa? Yes! Perusuh semua (LOL).
14. Dari sahabat-sahabat waktu kuliah, kebentuk grup namanya Pena Wisata. Isinya orang-orang yang doyan traveling dan buang-buang duit buat maen dan kuliner. Tempat berbagi dalam seneng maupun sedih.
15. Suka banget sama musik akustik dan suara angklung. Belajar maen gitar sejak 2013 dan sampai saat ini ZONK! Cuma apal kord dan nggak bisa gejrengnya *apa-apaan sih*. Paling suka sama grup band Naff, entah sejak kapan. Selalu nangis kalau denger lagu "Akhirnya Kumenemukanmu".
16. Nggak pernah bisa bohong, sekalinya coba bohong pasti ketahuan, sampai aku heran hidupku kenapa lurus banget. Dan nggak suka dibohongi, sekali dibohongi kepercayaan 90% luntur, bahkan bisa jadi nggak percaya sama sekali. Bisa benci setengah mati sama orang lain kalo dia pernah bohong sama aku, walau itu teman dekat sekalipun. Kalo sudah benci sama orang, sikap dan ucapku berubah kasar dan nggak akan bersikap friendly.
17. Akan jadi introvert ketika tidak nyaman dengan seseorang, dan jadi orang yang super cerewet dan manja ketika cocok dengan seseorang.
18. Cuek dan nggak peduli urusan orang lain, yg penting nggak ganggu hidupku aja.
19. Akan ingat hal sekecil apapun yg penting buatku, bahkan kejadian yg sudah bertahun-tahun lamanya, atau yg hanya kulihat dan diucapkan sekali oleh orang yg penting buatku.
20. Nggak suka segala macam dan bentuk hewan, termasuk kucing yang kata orang itu lucu dan imut-imut. Buatku imut adalah serigala (LOL). Tapi tetap saja aku nggak akan dekat-dekat dengan segala macam hewan meski itu cuma seekor ulet.
Read More..
Wednesday, October 01, 2014
|
By Rivki Novita Putri
Katanya September ceria, ternyata tidak seceria apa yang dikatakan orang-orang. Masih ingat dengan kesialanku dan kebodohanku seminggu lalu selama 2 minggu berturut-turut? Mmm.. nampaknya belum pernah kuceritakan disini. Oke, aku tuliskan saja mulai dari A-Z.
1. Kesialanku yang pertama adalah dapat jadwal onduty jam 5AM selama 8 hari berturut-turut dan dihari terakhir kerja sebelum cuti dapat jadwal jam 7PM.
2. Sick seminggu panas dingin nggak jelas, minum obat malah jadi nggak bisa tidur, akhirnya setelah "kerokan" badan lebih enak, tapi tetap panas dingin nggak jelas.
3. Dapat panggilan interview di Jakarta tanggal 19 September, tanggal 15 pesen tiket kereta bisnis dengan harga 270K, tanggal 17 baru sadar kalau tanggal tiket salah, harusnya pesen tanggal 18 sore tapi malah pesen buat tgl 19 sore. Akhirnya langsung ke stasiun dan change tanggal berangkat, kena charge 45K.
4. Tanggal 18 sore jam 17.40 kereta berangkat. Ketiduran, temen jemput jam 16.50, dan baru keluar kost jam 17.05. Sialnya macet dimana-mana dan nyampe stasiun kereta baru aja berangkat 4 menit lalu. Tiket hangus. Akhirnya cari tiket kereta selanjutnya, dapat tiket dengan harga 225K dan setelah dicek ternyata kereta ekonomi.
5. Dapat teman duduk di kereta yang nggak sopan, bapak-bapak tidurnya nggak sopan (nggak liat ya di depannya cewek), hampir aja ketendang kakinya pas aku tidur gara-gara kakinya disandarin di kaca kereta dan melorot.
6. Kereta harusnya sampai di Pasar Senen jam 02.17, tetapi baru sampai di Pasar Senen jam 4.30. Damn!
7. Temenku yang aku tumpangin kostnya, udah bilang "kunci kost jangan lupa dibawa vit", dan kunci ditaruh di meja kemudian dia berangkat kantor duluan. Aku berangkat dan aku lupa bawa kunci kost. Pada akhirnya aku nggak bisa masuk ke kost karena ibu+bapak kost pergi dan kost dikunci rapet banget. Dua kali aku balik ke kost dan belum ada yang pulang. Akhirnya baru bisa ambil barang-barangku malem habis maghrib.
8. Keesokan harinya, berangkat ke bandara sama kakakku, mungkin karna kita terlalu nyantai, makan-makan dulu di bandara, akhirnya aku denger "panggilan terakhir" untuk pesawatku dan aku harus lari buat ngejar bus-nya. Nyaris ketinggalan pesawat.
9. Sampai di Jogja, di kost, mood yang awalnya sudah membaik, tiba-tiba jadi suram lagi.
10. Masuk kamar, bau kamar sudah nggak enak. Curiga, buka kulkas ternyata lampu kulkas mati. Damn! Ternyata kabel yang kucabut bukan kabel PC dan kawan-kawannya, tapi kabel colokan kulkas. Akhirnya kubersihkan semua isi kulkasku.
11. Online dan cek pengumuman CPNS, entah bagaimana aku bisa buka pengumuman yang aku cari seminggu lalu yang nggak kutemukan, pengumuman jadwal dll seleksi CPNS. Lamaran yang harusnya kubawa sendiri ke kantor, aku kirimkan via POS dan lamaran ditolak, sehari kemudian ibukku telp dan bilang bahwa lamaran CPNS ku sudah dikembalikan ke rumah.
12. Belum selesai sampai disana, niatnya makan malam dengan temenku di Terminal Concat. Entah kenapa aku bisa jatuh dari motor pas mau parkir. Jatuhnya ke kiri tapi sakitnya di bagian kanan, begitu juga temenku.
Oke, that's all and I hope that's enough for me. Itu bener-bener kebodohan yang bikin aku muak. Anehnya saat semua itu terjadi, aku nggak ngrasain apapun, flat, marahpun tidak, semua terasa biasa dan aku merasa maklum, entah apa yang kumaklumi. Semua orang marah dan gregretan sama tingkahku dan aku merasa just so so, you know? Seperti tak terjadi apapun dan aku tampak seperti orang linglung.
Ada sebuah jawaban yang aku temukan setelah dinner bareng temenku semalam. Tentang kebodohanku selama dua minggu itu.
1. Aku sudah teramat bosan dan jenuh dengan rutinutasku di kantor.
2. Mati rasa yang kurasakan lagi, meski aku dekat dengan seseorang, tetapi itu sama sekali tak mengobati mati rasaku. Hati dan hidupku terasa hambar lagi.
3. Seseorang mengatakan padaku ketika aku berada di kereta saat perjalanan menuju Jakarta, "hidupmu sudah lengkap, ada keluarga, teman, sahabat yang sayang sama kamu, kurang apa lagi? jangan merasa kesepian lagi". Saat itu aku menjawab, "kurang kamu, hidupku belum sempurna sebelum ada kamu". Air mataku menetes saat menjawabnya, tak kupedulikan orang-orang di sekitarku. Itu jawaban spontan, "kamu" yang kumaksud entah "kamu" orang yang sedang chat denganku, atau "kamu" orang lain yang tak kutahu siapa. Ketika kalian merasa bahwa hidupku sudah sempurna, aku merasa tidak. Di "kesempurnaan" hidupku, aku merasa kesepian. Kesepian yang tak kutahu sebabnya.
4. Kesepian yang tak ku tahu sebabnya itu mungkin sudah terjawab semalam, kesepian itu ada karna aku butuh seseorang yang bisa menjagaku, menopangku, memberiku semangat, orang yang bisa membuatku bertahan untuk tetap berada disini, ditempat yang sama dengan orang itu, berjuang bersama, dan orang yang bisa membuatku menjadi diri sendiri untuk menikmati hidup ini.
Read More..
Tuesday, September 30, 2014
|
By Rivki Novita Putri
Dear No One, song by Tori Kelly
I like being independent
Not so much of an investment
No one to tell me what to do
I like being by myself
Don’t gotta entertain anybody else
No one to answer to
But sometimes, I just want somebody to hold
Someone to give me their jacket when its cold
Got that young love even when we’re old
Yeah sometimes, I want someone to grab my hand
Pick me up, pull me close, be my man
I will love you till the end
So if you’re out there I swear to be good to you
But I’m done lookin’, for my future someone
Cause when the time is right
You’ll be here, but for now
Dear no one, this is your love song
I don’t really like big crowds
I tend to shut people out
I like my space, yeah
But I’d love to have a soul mate
God will give him to me someday
& I know it’ll be worth the wait
So if you’re out there I swear to be good to you
But I’m done lookin’, for my future someone
Cause when the time is right
You’ll be here, but for now
Dear no one, this is your love song
But sometimes, I just want somebody to hold
Someone to give me their jacket when its cold
Got that young love even when we’re old
Yeah sometimes, I want someone to grab my hand
Pick me up, pull me close, be my man
I will love you till the end
So if you’re out there I swear to be good to you
But I’m done lookin’, for my future someone
Cause when the time is right
You’ll be here, but for now
Dear no one, this is your love song
Read More..
Friday, July 25, 2014
|
By Rivki Novita Putri
Pernah nonton film Perahu Kertas? Atau denger soundtrack-nya aja deh. Trus film 5 CM? Dua film itu menceritakan tentang persahabatan antara pria dan wanita. Dimana si pria dan wanita awalnya tidak mau mengakui perasaannya atau tidak sadar pada perasaannya sendiri. Perasaan sayang kepada lawan jenis pada orang yang dianggap (katanya) sahabatnya sendiri. Kemudian ketika kedua-duanya menjalin hubungan dengan orang lain, disaat yang sama masing-masing menyadari perasaan tersebut. Kurang lebih seperti itu.
"mencari-cari tambatan hati, kau sahabatku sendiri..."
Ini sepenggal dari lirik Perahu Kertas.
Sebelum ini aku juga pernah beradu pendapat dengan beberapa temanku tentang persahabatan pria dan wanita. Ada yang bilang, itu memang ada, tetapi kebanyakan berpendapat bahwa persahabatan pria dan wanita itu tidak ada.
Pria dan wanita tidak akan bisa pure bersahabat, yang pure bersahabat adalah pria dengan pria, atau wanita dengan wanita. Hellooo... hari gini jamannya gemerlapan cahaya kaliii... sesama jenis aja bisa saling suka, apalagi pria dan wanita yang notabene sudah kenal satu sama lain.
Nggak usah nyari orang lain deh, aku aja kayak gitu. Secara, kalau ada orang yang selalu ada buatmu, ngerti kamu luar dalam (red: sifat), perhatiannya nglebihin seorang ibu, bahkan dengan melihat gelagatmu saja dia sudah tahu apa yang sebelumnya kamu lakukan, masa iya kamu nggak akan ngerasa sesuatu sama dia?
Buat aku, mulut hanya bisa berucap, tapi mata dan gerak tubuh bisa mengatakan segalanya. Sepandai-pandainya mulut berucap, mata dan tubuh tak akan pernah bisa berbohong. Semakin lama persahabatan antara pria dan wanita, semakin sesuatu pula hubungan itu. Kamu hanya punya dua mata untuk melihat dirimu sendiri tapi jangan lupakan orang-orang yang setiap hari selalu berada di sekitarmu. Penglihatan mereka akan lebih tajam dari apa yang kamu lihat dari dirimu sendiri, meskipun kamu berkata "tidak".
Mungkin iya, salah satu dari mereka hanya menganggap sahabat, tapi salah satunya biasanya akan menganggap itu lebih dari sekedar sahabat. Entah disadari atau tidak disadari. Ada saatnya ketika si sahabat menemukan orang yang dia suka, maka salah satunya akan cemburu. Jealous donk kalau sahabatnya suka sama orang lain (LOL). Biasanya dikawal atau mengawal kesana kemari, eehhh mendadak sahabatnya dikawal atau mengawal orang lain :D. Sakitnya tuh di siniiii....
Pengalamanku, ketika seseorang mengatakan "tidak" dengan spontan dan terkesan meremehkan hal itu, maka itu adalah doa untuk dirinya sendiri. Berlaku juga untukku, banyak hal yang menjadi kenyataan ketika aku mengatakan "tidak".
.: tulisan ini terinspirasi dari cerita Lina Marmut tentang pacarnya, ehh mantannya, segelintir kisah hidupku, dan apa yang kulihat di sekitarku :.
Read More..
Saturday, July 19, 2014
|
By Rivki Novita Putri
Kegundahan ini sudah bukan yang pertama kalinya, ini sudah berkali-kali kualami dalam empat tahun terakhir ini. Tentang rasa sedih yang bercampur aduk tak menentu. Rasa yang tak ingin kurasakan tetapi tiba-tiba hadir di waktu yang entah tepat atau tidak, tapi bagiku tak ada waktu yang tepat untuk bersedih, hanya saja rasa itu terkadang selalu hadir sesuka hati. Rasa suka dan sayang yang sulit sekali kurasakan dan tiba-tiba menjadi hampa, sepi, tak membekas sedikitpun rasa bahagia di hati. Menyukai orang yang (mungkin) tak menyukai kita itu memang tak menyenangkan sama sekali. Terlebih lagi jika orang itu dekat dengan wanita lain, apapun itu statusnya (selain keluarga).
Dulu berbelanja bisa mengobati sedikit kegundahan dan kesepianku, tapi sekarang itu bahkan tak bergeming sedikitpun. Tak ada rasa lega seperti yang dulu kurasakan setiap melihat barang belanjaan berserakan di lantai kamar. Tak ada rasa bahagia, yang ada hanya kesepian yang makin menjadi. Aku tahu bahwa obatnya bukanlah belanja atau menghabiskan uang, tapi aku selalu menafikkan diri bahwa aku bisa menjalaninya sendiri, aku sudah biasa. Dan itu hanya salah satu cara untuk mengatasinya.
Kesepian adalah hal yang wajar buatku. Iya, bahkan kesepian menjadi wajar bagiku. Obat yang kuinginkan mungkin sama sekali tak pernah terbesit sedikitpun aku dipikirannya. Mungkin sekarang aku benar-benar menyukai orang ini, tapi aku hanya bisa menahan diri agar aku tak terjebak oleh permainanku sendiri. Agar aku bisa menjaga hatiku yang sebenarnya sangat rapuh jika kalian semua tahu. Di luar aku terlihat seperti seorang wanita yang kuat, tetapi sebenarnya aku juga sama seperti wanita lain yang bisa menangis ketika merasa sedih dan kesepian.
Kamu tak akan pernah tahu bahwa aku membutuhkanmu di sisiku, kamu tak akan pernah mengerti bagaimana aku bisa menyukaimu karna aku juga tak tahu bagaimana aku bisa menyukaimu, diantara semua yang mendekat hanya kamu yang kusuka, dan kamu tak akan pernah menyadarinya, karna setiap apa yang kukatakan padamu (mungkin) hanya kau anggap sebatas lelucon. Rinduku padamu juga hanya kau anggap sebatas rindu pada seorang teman. Aku tahu. Karna aku memang hanya seorang teman yang baru kau kenal.
Mungkin benar-benar sudah menjadi sugesti bagiku bahwa ketika aku menyukai seseorang, maka orang itu akan pergi, orang itu akan menjauh. Saat ini hal itu terjadi lagi. Mungkin karna salahku juga dia pergi. Sudah berapa bulan aku mengenalnya? Sembilan bulan aku mengenalnya, maka sembilan bulan pula aku akan bisa melupakannya dan bersikap biasa lagi dengannya. Bersikap bahwa kami benar-benar hanya berteman. Tidak lebih. Meski lebihnya ini hanya aku sendiri yang menganggapnya. Ya, aku sangat tahu seperti apa diriku dan hatiku.
Hari ini aku bertemu dengannya. Aku hanya bisa diam dan menundukkan pandanganku. Aku tak ingin melihatnya, aku tak ingin berbicara, karna itu hanya akan membuatku semakin sakit karna menyukainya. Ya, sesuatu yang sudah menyakitkan aku tak mau melanjutkannya. Aku ingin berhenti, berhenti menyukainya. Aku akan berhenti menyukainya. Tentu aku bisa, ini bukan pertama kalinya aku mengalaminya. Seharusnya aku sudah terlatih dengan perasaan yang seperti ini, meski aku sangat tahu bahwa ini bukan sesuatu yang mudah.
Aku hanya tahu, apapun yang terjadi padaku, aku tak boleh marah dan bersedih, karna itu adalah hal yang sudah tertakdirkan untukku. Aku tahu bersedih hanya akan membuang waktuku. Tapi, tak bolehkah aku bersedih? Tak bolehkah aku menangis? Ini hanya sesaat. Jadi, biarkan aku bersedih untuk sesaat dan meleburkan apa yang kurasa. Setelah itu akan kumulai dari awal lagi. Aku bisa.
Read More..
Monday, June 09, 2014
|
By Rivki Novita Putri
Apa yang kalian pikirkan tentang aku?
Seorang aku yang bahkan tak mengerti bagaimana aku.
Seorang aku yang bahkan tak mengerti apa yang aku rasakan.
Seorang aku yang ingin membenci diriku sendiri tapi tak bisa.
Aku kehilangan penglihatanku lagi,
aku kehilangan pendengaranku lagi,
aku kehilangan asaku lagi,
dan aku kehilangan rasaku lagi.
Ini adalah kesekian kalinya,
entah berapa kali pengulangan hal yang sama,
aku tak merasakan apapun,
pun aku tak berani melangkah.
Baru beberapa waktu lalu aku merasakan sesuatu yang indah,
merasakan sedikit getaran yang sangat ku rindukan.
Tapi sekarang, pagi ini, semua kembali hilang,
layaknya air bah yang menyapu sebuah bangunan rapuh,
dan rasa itu hanyut bersamaan dengan puing-puing bangunan.
Aku mulai tak peduli (lagi) dengan semuanya,
aku mulai mengacuhkan hatiku,
aku hanya ingin terdiam tak berkata,
dan hanya bisa tersenyum palsu.
Aku lelah dengan rasa ini,
rasa yang tiba-tiba datang dan pergi,
rasa yang tak bisa ku kendalikan,
rasa yang membuatku berhenti ber-asa.
Ketika aku merasa bahagia,
di saat yang sama aku juga merasa takut.
Ketika aku mulai berharap,
di saat yang sama pula harapan itu kembali pudar.
Apa yang sedang terjadi?
padaku,
pada hidupku,
pada hatiku.
Aku ingin bercerita,
aku ingin bersandar,
aku ingin seseorang tahu,
aku lelah.
Read More..
Wednesday, May 21, 2014
|
By Rivki Novita Putri
Hey kamu, seseorang yang pernah mengatakan kalimat ini padaku, "Jangan membuat orang lain jatuh cinta padamu jika kamu tak menyukainya", pernahkah kau berpikir bahwa aku akan jatuh cinta padamu? Pernah juga kah kau berpikir bahwa suatu saat nanti kau akan jatuh cinta padaku?
Akhir-akhir ini aku sering memikirkanmu, memikirkan kata-katamu, hingga pada akhirnya aku merasa kesepian lagi, merasa kesepian diantara sekian banyak orang di sekitarku, aku merasa sendiri. Rasanya hampa. Bahkan ketika handphone-ku mati pun, aku merasa biasa saja. Aku tak merasakan ketergantunganku lagi pada handphone itu. Ada handphone ataupun tidak, buatku sama saja.
Apa benar aku menyukaimu? Aku tak yakin. Aku tak tahu apakah aku jatuh cinta padamu atau tidak. Karna aku sendiri lupa bagaimana caranya mencintai seseorang. Aku lupa seperti apa rasanya. Setahuku, jatuh cinta itu menyenangkan. Tapi kenapa saat ada kamu dipikiranku hatiku jadi sakit? Siapa yang menyakitinya? Aku yakin bukan kamu yang menyakitinya. Bahkan kamu tak melakukan apapun padaku. Kamu juga tak menyentuhku sedikitpun. Hatiku sakit dengan sendirinya ketika aku berpikir tentangmu. Kenapa?
Sepertinya sampai saat ini aku masih berpikiran bahwa ketika aku mulai mencintai seseorang, orang itu akan pergi meninggalkanku. Pun dengan apa yang kurasakan padamu. Aku takut kamu akan pergi ketika tahu bahwa aku menyukaimu. Aku takut akan menyakitimu jika aku menyukaimu. Aku masih takut untuk jatuh sakit lagi. Pada akhirnya pikiranku lah yang menyakiti diriku sendiri. Aku sangat tahu itu.
Jika aku benar jatuh cinta padamu, bisakah kamu mengobati rasa sakitku? Atau kamu akan pergi? Tapi mungkin, sebelum kamu pergi, aku yang akan pergi terlebih dahulu. Aku belum siap untuk sakit (lagi). Tapi percayalah, ada sedikit rasa suka di hatiku buat kamu, itulah sebabnya kenapa aku selalu memikirkanmu, mm.. bukan memikirkan, tetapi kepikiran kamu.
Aku akui, kadang aku cemburu dengan teman-temanmu. Iya, aku cemburu. Kalian sangat (terlalu) dekat. Tapi tak ada yang bisa kulakukan karna aku bukan siapapun dihadapanmu. Aku hanya seorang wanita yang memanggilmu "kakak", tak lebih dari itu. Dan lebih baik aku pendam saja rasa sukaku, karna aku juga tak yakin, aku tak yakin (jika kamu juga menyukaiku) aku bisa membuatmu bahagia sebahagia kamu jika bersama teman-temanmu. Bahkan aku tak yakin kamu juga menyukaiku. Aku tak yakin kamu bisa menerimaku apa adanya. Entahlah, aku hanya tak yakin pada diriku sendiri. Bisakah kamu meyakinkanku?
Tolong, jika kamu membacanya, segera lupakan. Itu saja.
Read More..