Pernah nggak sih kalian ngerasa ilfil gara-gara percakapan di luar face to face (sms, chatting)? Kalian pasti juga sering menduga-duga bagaimana ekspresi wajah di penulis (lawan bicara) dari tulisannya. Seperti, "Apa?", "Apa??", atau "Apa????" Susunan hurufnya sama, tapi artinya bisa berbeda-beda. Yang pertama bisa jadi dia menjawab panggilan, yang kedua bisa jadi dia penasaran dengan kalimat sebelumnya dari lawan bicara, yang ketiga bisa jadi dia sedang terkejut membaca tulisan lawan bicara.
So, pengunaan huruf dan tanda baca dalam percakapan tanpa bertatap muka langsung dengan lawan bicara itu sangat berpengaruh. Karena setiap huruf dan tanda baca yang digunakan adalah ekspresi hati di penulis. Terutama penggunaan tanda baca "!", salah penggunaan bisa membuat lawan bicara malas menanggapinya (kabanyakan karena salah paham/salah pengertian). Jadi, apa masalahnya?
Masalahnya, jangan gunakan "!" jika tidak "terlalu penting", bikin ilfil >_< sumpah! males banget liat tanda baca itu nggak pada tempatnya. Misalnya, cuma mau nyapa aja nulisnya "Hay....!!", habis itu kalo nggak dibales nulis lagi "Vita...!!!!" atau "mbak!!!", duhh,, males banget nggak sih?? Rasanya kayak lawan bicara manggil kenceng banget padahal aku ada di sebelahnya.
Sejak SD sampai aku kuliah and masuk ke lembaga pers mahasiswa di kampus, tanda baca "!" itu selalu digunakan untuk menegaskan sesuatu atau lebih ke tanda perintah. Bahkan untuk menegaskan sesuatu pun masih banyak tanda baca yang lain, seperti "titik". Well, bisa nggak sih kurangi tanda baca "!" saat bercakap-cakap non face to face...?
So, pengunaan huruf dan tanda baca dalam percakapan tanpa bertatap muka langsung dengan lawan bicara itu sangat berpengaruh. Karena setiap huruf dan tanda baca yang digunakan adalah ekspresi hati di penulis. Terutama penggunaan tanda baca "!", salah penggunaan bisa membuat lawan bicara malas menanggapinya (kabanyakan karena salah paham/salah pengertian). Jadi, apa masalahnya?
Masalahnya, jangan gunakan "!" jika tidak "terlalu penting", bikin ilfil >_< sumpah! males banget liat tanda baca itu nggak pada tempatnya. Misalnya, cuma mau nyapa aja nulisnya "Hay....!!", habis itu kalo nggak dibales nulis lagi "Vita...!!!!" atau "mbak!!!", duhh,, males banget nggak sih?? Rasanya kayak lawan bicara manggil kenceng banget padahal aku ada di sebelahnya.
Sejak SD sampai aku kuliah and masuk ke lembaga pers mahasiswa di kampus, tanda baca "!" itu selalu digunakan untuk menegaskan sesuatu atau lebih ke tanda perintah. Bahkan untuk menegaskan sesuatu pun masih banyak tanda baca yang lain, seperti "titik". Well, bisa nggak sih kurangi tanda baca "!" saat bercakap-cakap non face to face...?
yuk, bercuap :)