Doaku Untuknya

Aku tak tahu kenapa ini terjadi. Aku semakin dibuat bingung. Berbagai kejadian semakin rancu di penglihatanku. Apa yang salah? Aku tak melakukan apapun, tapi selalu aku yang salah. Kenapa? Seseorang mengalami trauma karena aku. Mungkin aku salah, aku akui. Tapi aku tak sejahat itu. Sesuatu membuat cerita hidupku menjadi rancu. Aku tak melakukan itu, tapi berbagai hal menuduhkan melakukan itu. Aku benar-benar bingung. Jika seseorang bisa mengklaim bahwa ia trauma karna aku, aku juga bisa mengklaim hal serupa. Aku juga trauma. Tapi aku nggak mau trauma itu jadi momok buatku. Dan menjadi sesuatu yang tabu buatku. Aku nggak menginginkan hal itu.

Saat ini aku benar-benar gak bisa bedain antara kelakukan dan perlakuannya, apakah ia dalam kondisi sadar atau tidak. Semuanya bercampur begitu saja. Entah karna kondisi psikisnya yang lemah atau karna lingkungannya yang kurang "baik". Aku takut. Aku benar-benar takut menghadapinya. Aku serasa ingin menyerah saat itu juga. Ketika ia melempar sebuah janji yang kuikatkan padanya. Saat itu, tak ada harapan lagi di pikiranku. Dan ketika ia pergi tanpa melihatku ada di sana, harapanku sirna sudah. Semuanya menghilang.

Sekarang, aku hanya bisa berdoa, Tuhan...berikanlah ia kesehatan, kebahagiaan, dan kekuatan di setiap
langkahnya. Mungkin aku tak bisa memberikan kebahagiaan yang ia inginkan, tapi Engkau pasti bisa mengabulkannya. Engkau Maha Pemurah dan Maha Mengetahui. Amin.

0 Responses

yuk, bercuap :)