Doaku Untuknya

Aku tak tahu kenapa ini terjadi. Aku semakin dibuat bingung. Berbagai kejadian semakin rancu di penglihatanku. Apa yang salah? Aku tak melakukan apapun, tapi selalu aku yang salah. Kenapa? Seseorang mengalami trauma karena aku. Mungkin aku salah, aku akui. Tapi aku tak sejahat itu. Sesuatu membuat cerita hidupku menjadi rancu. Aku tak melakukan itu, tapi berbagai hal menuduhkan melakukan itu. Aku benar-benar bingung. Jika seseorang bisa mengklaim bahwa ia trauma karna aku, aku juga bisa mengklaim hal serupa. Aku juga trauma. Tapi aku nggak mau trauma itu jadi momok buatku. Dan menjadi sesuatu yang tabu buatku. Aku nggak menginginkan hal itu.

Saat ini aku benar-benar gak bisa bedain antara kelakukan dan perlakuannya, apakah ia dalam kondisi sadar atau tidak. Semuanya bercampur begitu saja. Entah karna kondisi psikisnya yang lemah atau karna lingkungannya yang kurang "baik". Aku takut. Aku benar-benar takut menghadapinya. Aku serasa ingin menyerah saat itu juga. Ketika ia melempar sebuah janji yang kuikatkan padanya. Saat itu, tak ada harapan lagi di pikiranku. Dan ketika ia pergi tanpa melihatku ada di sana, harapanku sirna sudah. Semuanya menghilang.

Sekarang, aku hanya bisa berdoa, Tuhan...berikanlah ia kesehatan, kebahagiaan, dan kekuatan di setiap
langkahnya. Mungkin aku tak bisa memberikan kebahagiaan yang ia inginkan, tapi Engkau pasti bisa mengabulkannya. Engkau Maha Pemurah dan Maha Mengetahui. Amin.

Read More..

Jangan Sampai Mata Buta Karena Telat Deteksi Glaukoma

Jakarta, Jalan sering kesandung, jatuh dan suka nabrak adalah ciri-ciri terjadinya gangguan penglihatan. Kalau cuma mata minus atau plus bisa dibantu dengan kacamata, tapi kalau sudah terkena glaukoma taruhannya mata bisa buta.

Pakar menyarankan jangan sampai mata buta akibat glaukoma karena telat dideteksi. Mata memegang peranan penting dalam hidup manusia, sebesar 83 persen informasi yang didapatkan seseorang setiap harinya berasal dari mata.

Jika seseorang mengalami masalah pada penglihatannya, maka secara otomatis hal ini juga bisa membuat kualitas hidupnya menurun.

Di Indonesia glaukoma telah menjadi penyebab kebutaan nomor dua setelah katarak. Berbeda dengan katarak yang masih bisa dioperasi, glaukoma adalah 'si pencuri penglihatan' yang tidak bisa disembuhkan karena kerusakan yang terjadi pada saraf matanya.

"Glaukoma menyebabkan kebutaan permanen dan hanya bisa dicegah dengan cara deteksi dini. Kebanyakan pasien tidak menyadari bahwa dirinya menderita glaukoma, sehingga rata-rata baru ke rumah sakit setelah mengalami kebutaan di salah satu mata atau kedua matanya. Karena itu glaukoma disebut juga sebagai 'si pencuri penglihatan'," ujar Dr Tjahjono D Gondhowiardjo, SpM(K),PhD dalam acara seminat dan deteksi dini glaukoma di Kemenkes Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Kamis (10/3/2010).

Glaukoma adalah salah satu kondisi kerusakan saraf mata yang disertai dengan berkurangnya lapangan pandang, hal ini terkait dengan beberapa faktor yang salah satunya akibat tekanan bola mata yang tinggi.

Tekanan bola mata yang normal adalah sekitar 10-21 mmHg, jika tekanan bola matanya melebihi batas itu maka berisiko terkena glaukoma yang bisa mengakibatkan kebutaan permanen.

"Kerusakan saraf yang terjadi membuat aliran cairan di mata terhambat sehingga menjadi bengkak, akibat aliran yang terganggu ini membuat tekanan bola mata menjadi tinggi," tambahnya.

Badan kesehatan dunia (WHO) menuturkan sebanyak 90 persen kasus glaukoma di negara berkembang tidak terdeteksi. Hal ini disebabkan deteksi untuk penyakit glaukoma cukup sulit dan membutuhkan peran aktif dari masyarakat serta dukungan dari pelayanan kesehatan dan pemerintah.

"Salah satu cara untuk mencegah glaukoma adalah dengan melakukan deteksi dini terutama bagi orang yang sudah berusia di atas 40 tahun. Biasanya orang yang glaukoma juga ada yang menunjukkan gejala seperti kesandung, jatuh, suka nabrak tapi hanya sedikit yang merasa sakit," ujar ketua Perdami (Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia).

Penyakit glaukoma, menurut Dr Virna dibagi menjadi dua tipe yaitu glaukoma akut (biasanya mudah terlihat) dan glaukoma kronik.

Glaukoma akut:
1. Lebih mudah terdeteksi dengan menggunakan lampu senter.
2. Tanda yang terlihat adalah lapisan kornea mata yang hitam akan berwarna keruh
3. Mata merah dan mengalami nyeri hebat yang rasanya mata seperti mau copot
4. Diikuti dengan mual dan muntah.

Penyebabnya:
1. Anatomi mata yang lebih kecil dari mata normal, diameter kornea lebih kecil dan hipermetropi (menggunakan kacamata lensa plus).
2. Pencetus lainnya yaitu emosi, obat-obatan, lensa yang menggendut (swolen lens) dan penerangan yang redup.

"Salah satu gejala untuk glaukoma akut juga bisa dilihat melalui cahaya, jika seseorang dari ruangan terang masuk ke ruang gelap dan mata terasa sakit, tapi sakitnya hilang ketika orang tersebut kembali ke ruangan yang terang. Ini bisa menjadi indikasi awal," ujarnya.

Glaukoma kronik:
1. Tidak menunjukkan gejala dan hanya bisa diketahui melalui deteksi dini.
2. Mata terlihat normal dan kerusakan saraf terjadi secara pelan-pelan sehingga tidak disadari.

Faktor risiko:
1. Ada anggota keluarga yang menderita glaukoma
2. Mengalami myopia (menggunakan lensa minus berat atau diatas minus 3)
3. Memiliki penyakit hipertensi, hipotensi, migren, gangguan vaskuler dan diabetes melitus.

Jika glaukoma bisa dideteksi lebih dini, perawatan yang diberikan bisa dengan menggunakan obat-obatan untuk menurunkan tekanan bola mata sehingga bisa mencegah kebutaan.

Tapi jika obat-obatan sudah tidak mempan, maka jalan satu-satunya adalah melalui tindakan laser atau operasi untuk membuat saluran baru agar cairan dalam bola mata bisa keluar.

"Pemeriksaan yang dilakukan untuk deteksi dini glaukoma adalah dengan alat tonometri untuk melihat tekanan bola mata dan alat ophtalmoskopi untuk melihat ada kerusakan di saraf mata atau tidak," ujar DR Dr Ike Sumantri Wiyogo, SpM, ketua Seminat Glaukoma Perdami.

Sedangkan untuk deteksi dini di puskesmas bisa menggunakan alat chiotz yang berguna untuk mengukur tekanan bola mata secara sederhana.

"Glaukoma merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan, sama seperti hipertensi atau DM yang membuat pasiennya harus mengonsumsi obat terus menerus dan harus tetap mengontrol tekanan bola matanya agar tidak naik lagi. Karena itu deteksi dini penting dilakukan," ujar dokter yang juga menjadi kepala departemen mata FKUI/RSCM.

[sumber: detikNews]
Read More..

Empat Anugerah Manusia dalam Teori Behavioristik

Pada dasarnya manusia memiliki anugerah yang tak terkira harganya. Hanya saja kita sebagai manusia jarang mensyukuri anugerah tersebut. Dalam psikologi pun dikenal dengan anugerah yang diberikan kepada manusia. Aliran Psikologi Behavioristik meyakini empat anugerah unik manusia sehingga membuatnya berbeda dengan mahkluk yang lain. Empat anugerah manusia tersebut antara lain :

1. Self Awareness (kesadaran diri)
Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengambil jarak terhadap diri sendiri dan menelaah pemikiran, motif-motif, sejarah, naskah hidup, tindakan, maupun kebiasaan dan kecenderungan. Hal ini memungkinkan manusia untuk melepaskan kacamata diri. Kesadaran diri memungkinkan untuk melihat kacamata itu sendiri maupun melihat melaluinya. Ini memungkinkan manusia untuk menjadi sadar akan sejarah sosial dan psikis dari program-program yang ada dalam diri dan untuk memperluas celah antara rangsangan dan tanggapan.

2. Conscience (hati nurani)
Hati nurani menghubungkan manusia dengan kebijaksanaan jaman dan kebijaksanaan hati. Ini merupakan sistem pengarahan yang ada dalam jiwa manusia, yang memungkinkan manusia untuk memahami ketika manusia bertindak atau bahkan merenungkan sesuatu yang sejalan dengan prinsip. Ini juga memberi manusia pemahaman akan bakat-bakat khas dan misi manusia.

3. Independent Will (kebebasan kehendak)
Kehendak bebas adalah kemampuan manusia untuk bertindak. Ini memberi manusia kekuatan untuk mengatasi paradigma-paradigma diri, untuk berenang melawan arus, untuk menulis kembali naskah hidupnya, untuk bertindak atas dasar prinsip dan bukannya bereaksi atas dasar emosi dan lingkungan sekitar. Sementara pengaruh-pengaruh genetis dan lingkungan boleh jadi amat kuat, pengaruh-pengaruh itu tidak dapat mengendalikan manusia. manusia tidak menjadi korban. manusia bukan merupakan produk masa lalunya. Manusia merupakan produk dari pilihan pilihannya. Manusia dapat memberi tanggapan (response-able)—mampu memberi tanggapan, mampu memilih diseberang suasana hati dan kecondongan-kecondongannya. Manusia memiliki kekuatan kehendak untuk bertindak berdasarkan kesadaran diri, hati nurani, dan visi.

4. Creative Imagination (imajinasi kreatif)
Imajinasi kreatif adalah kemampuan untuk meneropong keadaan dimasa datang, untuk menciptakan sesuatu dibenak manusia, dan memecahkan soal secara sinergis. Ini adalah anugerah kemampuan yang memungkinkan manusia untuk melihat dari diri sendiri dan orang lain secara berbeda dan lebih baik daripada saat ini. Ini memungkinkan seseorang untuk menulis pernyataan misi pribadi, menetapkan tujuan, atau merencanakan suatu pertemuan. Ini juga membuat seseorang semakin mampu memvisualisasikan diri yang sedang menghayati pernyataah misi pribadi, bahkan dalam lingkungan yang paling menantang, dan untuk menerapkan prinsip-prinsip dalam berbagai situasi baru secara efektif.

Dengan mengembangkan dan menggunakan empat anugerah tersebut, manusia akan terberdayakan dan memiliki konsep diri yang kuat, sehingga mampu membuat pilihan sikap dan tindakan yang bijaksana atas situasi atau stimulus yang ia diterima. Sebaliknya, orang yang mengabaikan dan membiarkan empat anugerah yang ia miliki tidak berkembang, sehingga perilaku dan pilihan sikapnya tidak efektif, sehingga ia mudah untuk dikendalikan oleh lingkungan, tekanan sosial atau suasana hatinya.

[sumber: blog dunia psikologi]
Read More..

Aku Bersyukur Mengenal "Cerita Hidup"ku Saat Ini

Terkadang aku letih. Letih terhadap suatu hal yang sama sekali tak ku mengerti. Aku tak tahu apa yang sedang terjadi pada kehidupanku. Aku bersyukur, tapi terkadang aku mengeluh. Aku serasa ingin menyerah, ingin berhenti, dan tak ingin melanjutkannya. Saat ini, aku tak terlalu paham atas apa yang sedang menghiasi hari-hariku. Pikiranku sudah buntu, bingung, cemas, gelisah, takut, beradu menjadi satu. Aku tak ingin membayangkan yang seharusnya tidak terjadi suatu saat nanti. Waspada serta menjaga setiap langkah dan ucapan. Salah sedikit akan berakibat fatal. Mungkin seperti itu gambarannya.

Aku merasa serba salah ketika menghadapinya, tapi aku merasa aku tak pernah berbuat salah. Aku hanya melakukan apa yang sedang kupikirkan, apa yang kuinginkan, dan aku menolak apa yang tak nyaman bagiku. Apa aku salah? Aku hanya ingin merasakan posisi ter-enak untuk tubuhku di saat-saat tertentu, di saat aku benar-benar ingin beristirahat. Tapi aku selalu salah.

Aku tertarik belajar psikologi manusia sejak semester 4 lalu (2009), namun tak kudalami. Dan sekarang aku benar-benar ingin tahu tentang psikologi manusia. Beragam referensi kukumpulkan hanya untuk menjawab apa yang sedang terjadi pada kehidupanku. Beberapa jawaban kutemukan, tapi tidak, emm....belum untuk beberapa yang lain. Kepada siapa aku harus bertanya dan bercerita? Ku yakin jawabannya hanya 1 jika tak ada satu pun manusia yang bisa menjelaskan cerita hidupku sekarang. Allah.

Dan akhirnya, aku memutuskan untuk melanjutkan hidupku yang sekarang. Sepahit apa pun yang sedang kujalani, inilah jalan hidupku. Aku bersyukur ini terjadi padaku. Aku bersyukur Dia telah mengenalkan cerita hidup ini kepadaku. Aku berjanji, akan merubah cerita yang selalu membuatku merasa bersalah ini, menjadi sebuah cerita manis untuk dikenang selamanya.
Read More..