Aku Rindu, Tatapan Itu (Part 2)

Rasa ini benar-benar tak menyenangkan. Sepertinya berat badanku turun drastis, sudah seminggu nafsu makanku berkurang, mm.. bukan, lebih tepatnya tak ada. Aku bahkan tak tahu aku lapar atau tidak, yang jelas aku tak ingin makan. Kalau bukan karna aku masih sayang perutku dan aku tak ingin lagi melihat kamar VIP di bangunan kokoh berwarna putih itu, mungkin aku tak akan makan seharian penuh.

My spirit not back yet. Sudah berulang kali kutata kembali mindset-ku. Tapi semangatku benar-benar tak mau kembali. Kucoba untuk bersenang-senang seperti yang biasa ku lakukan ketika aku bosan dan jenuh, tapi sama sekali tak mempan. What should I do, God? Aku benar-benar merasa seperti zombi di tengah padatnya hiruk pikuk  globalisasi. Jiwaku serasa hilang dan tak kunjung kembali.

Is everything okay, God? Is this my way? Really? Are You sure? Aku terlanjur mengepakkan sayapku and I'm so happy. Then, why You fall me down like a snow white? Slowly and I really fall down again. Inikah caramu untuk membuatku lebih kuat lagi? Itu yang 2 tahun lalu bener-bener belum cukup? Forgive me please, God.

Sekarang siapa lagi yang mau Kau kenalkan, God? Aku harus ketemu siapa lagi? Aku harus mulai darimana lagi? Should I start from begining? New story? Again? Sampai kapan? Apa menurutmu aku belum cukup siap untuk menjalani hidupku yang benar-benar "hidup"?

Kalau gitu nggak usah dikenalkan, God, jangan kenalkan aku orang yang bukan jodohku. Caramu melatih kesabaran dan keikhlasanku bener-bener bikin aku nggak nafsu makan, God. Aku pengen makan banyak, aku pengen makan enak, aku pengen tidur nyenyak. Beneran, God.

Bukan makhluk-makhluk disekitarku yang kuinginkan buat jaga aku kalau di kamar sendiri, galau sendiri, mereka nggak bisa bikin nafsu makanku bertambah, God. Please,,,, aku laper, tapi bener-bener nggak bisa masuk makanannya, mau seenak apapun bener-bener nggak enak rasanya.

Bukan berarti karna aku seneng nonton film zombi, kemudian aku pengen jadi zombi, nggak gitu juga kali, God. Please,, beri aku semangat, sedikit aja dulu nggak pa2, kan nanti lama-lama jadi bukit. God, Kau kenalkan aku dengan dia selama 4 bulan, nggak mungkin kan Kau balikin semangatku dalam 4 bulan? Itu lama banget, itu nyiksa God.

God, aku pengen jadi mutiara, mutiara di dasar laut yang diperebutkan oleh semua orang dan hanya seorang saja yang akan memilikinya. Mungkinkah? Tapi,, ahhggg,, bahkan sekarang saja nggak ada yang ingin memilikiku.

God, a lot saver. Terima kasih karna Kau tak pernah pergi dariku. Terima kasih karna Kau masih sangat menyayangiku. Terima kasih atas semua yang Kau berikan. Terima kasih karna Kau memberiku orang tua yang sangat sayang padaku, yang selalu mengajariku untuk memberi, selalu mengajariku untuk bersyukur, selalu mengajariku untuk ikhlas, dan selalu mendukungku disaat aku terjatuh seperti ini.

Percayaku hanya milik-Mu, begitupun dengan nyamanku, hanya Kau yang bisa membuatku percaya pada manusia, hanya Kau yang bisa membuatku nyaman pada manusia. Forgive me, God, aku selalu mengeluh padamu. Aku selalu meminta padamu. Karna hanya Kau satu-satunya yang bisa kumintai pertolongan, hanya Kau satu-satunya yang bisa memberiku jalan di dunia ini.

God, terima kasih telah memberiku tatapan itu, meski sebentar, tak akan pernah kulupakan. Karna tatapan itu, aku sangat menyukainya. Aku benar-benar menyukainya. Tapi ini jawaban-Mu, ini adalah jalan yang Kau pilihkan untukku, aku tahu, Kau ingin membuatku lebih kuat lagi. A lot saver, God. You're my everything, always.
0 Responses

yuk, bercuap :)