Aku Ingin Hidup

Pagi ini sahabatku menuliskan ini untukku,
"Jangan menunggu Rian. Lihatlah yang ada di depanmu. Entah itu siapa dan apa. Kenangan itu memiliki kekuatan. Dan kenangan hanyalah kenangan. Jika kamu tetap menunggu, kamu tidak akan pernah bisa mencintai seseorang dengan sepenuh hati. Dan jika itu terjadi. Maka kamu akan kesepian, meskipun ada seseorang di sampingmu yang memelukmu hangat."

Tetapi saran itu sudah tidak berlaku lagi buatku (tentu untuk sahabatku , juga, aku yakin). Aku sudah terlanjur kesepian. Aku sudah terlalu lama merasakan sepinya hidup ini meski aku berada di tengah keramaian kota. Dan sekarang bahkan kesepian itu tak terasa lagi, hatiku sudah cukup mati untuk ukuran sebuah "kesepian". Pernah kukatakan bahwa aku merasa seperti zombi, ragaku ada tapi jiwaku entah kemana.

Aku sudah dan sedang berusaha untuk move on dari kesepian ini. Tetapi sampai sekarang hasilnya masih nol. Mungkin diantara kalian ada yang sudah mengetahui bahwa saat ini aku punya seorang kekasih. Ya, aku menyukainya. Tapi hatiku masih terlalu berat untuk menyayanginya. Hatiku menolak untuk berusaha menyayanginya. Pikiranku lebih menyayangiku melebihi gerak tubuhku sendiri. Pikiranku melindungiku agar tak jatuh kembali dan merasakan sakit yang sama kembali.

Sahabatku mengatakan bahwa aku memutuskan menjalani hubungan ini hanya untuk pelarian. Yah, mungkin benar. Mungkin benar ini adalah pelarianku atas lumpuhnya sebuah harapan dan asaku. Kupikir meskipun ini hanya sebuah pelarian, pelarian ini bisa sedikit mengobati mati rasaku, tapi ternyata tidak. Tidak sama sekali. Tidak berefek apapun. Aku tak merasakan apapun.

Bahkan teman-teman yang kucoba untuk mempercayai mereka, telah mengingkari, menikamku dari belakang, membodohiku, dan memperburuk keadaanku. Memperburuk keadaanku untuk mempercayai orang-orang disekitarku. Yah, mati rasaku bertambah dengan krisis kepercayaan pada orang-orang disekitarku.

Aku tak peduli lagi.  Aku tak peduli lagi apa yang kurasakan. Aku ingin hidup. Aku hanya ingin hidup. Tapi bukan hidup seperti ini yang kuinginkan. Sampai kapan aku harus menunggu? Menunggu untuk menemukan satu hal  yang bisa melepasku hidup seperti ini.
0 Responses

yuk, bercuap :)