Belajar dari Pengalaman

Belajar dari pengalaman memang tidak mudah, tapi tentu saja pasti bisa. Walaupun terkadang, kita sering mendapatkan kegagalan atau pengalaman buruk dari masa ke masa. Tetapi Itu semua dapat dimaklumi. Kenapa? Karena memang tidak semua hal kita dapat melakukannya, dan suatu saat kita pasti akan mendapatkan kegagalan itu. “Pengalaman adalah guru yang paling berharga”, seperti itu kan peribahasanya? Namun terkadang kita terlalu pakem atau sering kali kita tidak menyadari kesalahan dari yang lalu, sehingga yang terjadi seterusnya tidak ada peningkatan apapun. Meniru boleh, tapi memunculkan ide kreatif sendiri adalah yang terbaik dari semua hal. Dan mungkin topik ini sudah basi untuk dibicarakan, tapi nggak salah kan kalau diangkat kembali oleh penulis yang berbeda. Hehehe…

Belajar dengan proses yang sama dan jalur yang sama adalah salah satu tanda bahwa ia jarang atau tidak mau belajar dari pengalaman, sehingga medan dan kendala yang dihadapi pun akan tetap sama. Apalagi jika kita jarang berpikir kreatif, sehingga jalan-jalan konvensional sering dirasa lebih mudah daripada melahirkan sesuatu yang baru meskipun itu untuk diri sendiri. Kesensitifan yang kurang alias kurang peka terhadap permasalahan yang ada dan pengaruh pandangan orang-orang di sekitar juga menjadi kunci utama terhentinya jalan pikiran kita sehingga pemikiran kita tidak berkembang sedikitpun, dan ini merupakan hal yang perlu diwaspadai untuk mengevaluasi pengalaman tersebut, apakah masih bisa digunakan atau sudah expired?

Banyak sekali hal yang menyebabkan kita jarang mau belajar dari pengalaman, sehingga kita sering kali tersandung oleh batu yang sama. Oleh karena itu, mulailah berpikir kreatif dan sensitiflah pada permasalahan di sekitar, evaluasi diri dan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama secara terus menerus. Kegagalan merupakan sukses yang tertunda, namun kegagalan yang tidak diperbaiki akan benar-benar menunda kesuksesan Anda. [v_elz]

0 Responses

yuk, bercuap :)